Daily Archives: May 18, 2013

Seandainya

yessicaolivia post on May 18th, 2013
Posted in Cerpen

Sekumpulan orang berkumpul dalam satu ruangan. Usia mereka beragam, ada yang sudah memiliki cucu, juga ada yang masih berumur 18. Mereka semua berkumpul karena satu kesamaan, yakni memiliki rasa cinta yang sama, meski mereka tidak memiliki sedikitpun kesamaan darah.

 

Ada seorang perempuan muda juga ada di dalam ruangan itu. Umurnya sekitar 20 tahunan. Wajahnya mungil dan kulitnya kecoklatan. Gadis itu tak henti-hentinya melirik seseorang yang menarik perhatiannya sejak ia datang. Seorang pria berkulit putih, murah senyum, dan pintar. Hal ini ia ketahui karena meski pria itu termasuk jajaran anak muda, ia dihormati oleh para ibu-ibu dan bapak-bapak senior lainnya. Gadis itu terkesima dengan pria itu, kuatnya rasa tertariknya itu seakan-akan membuat siapapun tahu bahwa gadis itu menyukai pria itu.

 

Setahun berselang, gadis itu masih rajin mengikuti klub tersebut. Salah satu tujuannya tentu karena ingin melihat pria itu. Namun, kabar terakhirnya, 3 bulan yang lalu pria itu putus cinta dan baru saja ia menemukan penggantinya. Dengan hanya memiliki harapan akan cinta bertepuk sebelah tangan, pikiran gadis itu melayang sambil melihat tawa bahagia dari pria yang ada di hadapannya saat ini.

 

Gadis itu membayangkan akan melihat tawa bahagia yang sama itu saat ada di pesta pernikahan pria itu. Bersama perempuan lain. Gadis itu membayangkan, bagaimana rasanya diundang dan hadir dalam pesta pernikahan seseorang yang selama ini ia hanya bisa lihat dari kejauhan, yang selama ini ia hanya bisa simpan dalam hatinya sendiri. Bagaimana rasanya melihat pria yang dicintainya mengikat janji setia dengan perempuan yang bukan dirinya, tertawa bahagia karena perempuan itu, yang bukan dirinya. Bagaimana rasanya melihat pria tampan itu berdiri di atas panggung pelaminan, menggandeng perempuan lain, dan menciumnya di depan tamu undangan, termasuk dirinya.

 

Bagaimana rasanya melihat itu semua dengan mata kepalanya sendiri?

 

Gadis itu hanya tersenyum miris, membayangkannya saja ia sudah tidak tahu akan berbuat apa. Gadis itu berpikir, tentu ia juga akan bahagia jika pria itu akhirnya menemukan pendamping pilihannya. Tapi, apakah itu benar? Ataukah hanya kata-kata klise, sebuah kebohongan semata? Karena perasaan tak pernah bohong atas rasa sakit yang muncul. Luka itu tak akan berkompromi dengan akal sehat. Apa yang dirasakan oleh hati, mencerminkan perasaan yang sesungguhnya dari gadis itu. Tak ada kata bahagia ketika seseorang yang amat dicintai bahagia bersama orang lain. Hatinya sedih, karena bukan dirinyalah yang bisa membuat pria itu bahagia. Itu egonya.

 

Pria itu tiba-tiba menoleh ke arah gadis itu, sepertinya ia merasa diperhatikan. Gadis itu kaget melihat wajahnya terpantul dalam mata pria itu, lalu meleleh melihat senyum yang tersungging di wajah pria itu.

 

Ah, seandainya……….

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Twitter