Monthly Archives:August 2015

Jarak

yessicaolivia post on August 15th, 2015
Posted in Cerpen

Tiba saatnya.
Gadis ini mencoba untuk mempersiapkan diri. Ia berulang kali mengecek kopernya, memasukkan barangnya, dan melihat sekeliling apa yang tertinggal. Sesudah semuanya selesai, ia duduk terdiam.
Pandangannya kosong.

“Mikir apa?” seseorang bertanya.

Gadis itu tak segera menjawab, ia hanya menggelengkan kepala, menghela nafas lalu menyungging senyuman kecil.

“Tidak ada apa-apa” jawabnya singkat.

Gadis itu tak dapat menguraikan apa yg sedang ada di dalam pikirannya – dan benaknya. Semuanya tercampur aduk, semuanya tertumpuk. Ia tak tahu bagaimana memulai, bagaimana mengutarakan. Atau, sebenarnya ia hanya menghindar untuk membicarakan luka hatinya?

Gadis itupun mencoba membuka mulutnya,
“Apa yang akan terjadi 4 bulan kedepan….” gadis itu menghentikan kata-katanya.
“Tidak ada perubahan, akan sama seperti ini ini saja” jawab seseorang.
“Lihat 4 bulan yang lalu, dulu kita seperti apa, dan sekarang bisa jadi seperti saat ini. Banyak hal yang telah terjadi. Sama dengan 4 bulan kedepan, pasti banyak perubahan juga. Mungkin, kalian lupa diriku…” kerongkongan gadis itu tercekat, lalu ia melanjutkan kata-katanya “tidak, bukan 4 bulan kedepan, mungkin 1 bulan sudah cukup untuk lupa akan diriku.”

Gadis itu berpikir, betapa lucunya hubungan sosial antar manusia. Sejak SD, kita semua diajarkan pengetahuan bahwa manusia adalah mahkluk sosial. Manusia memerlukan interaksi dan bergantung dengan manusia yang lain. Tapi, bagaimana dengan mempertahankan hubungan sosial itu? Gadis ini baru menyadari, sekolah tak pernah mengajarkan bagaimana cara mempertahankan. Dalam banyak hal, lebih mudah mencapai hal baru daripada mempertahankan. Sama halnya dengan mempertahankan kejuaraan, mempertahankan hubungan pun juga bukan perkara yang mudah.

Dan gadis ini pun penasaran, setelah pertemuan ini selesai, akankah hubungan sosial itu juga akan berakhir?

Setelah menjalani kehidupan 6 bulan bersama, bergantung satu sama lain, saling menjaga, saling peduli, saling menolong, bahkan saling olok dan saling “menjatuhkan”, apakah ikatan hubungan unik ini akan berakhir begitu saja oleh karena satu alasan —- jarak? Akankah semua kenangan yang telah dibuat menjadi pudar dan sirna begitu saja?

Ia mengerti bahwa tiap individu memiliki kesibukannya masing-masing. Bahwa tiap manusia memiliki kehidupannya sendiri. Tapi komunikasi yang sekarang begitu mudahnya terhubung, justru makin membuat manusia merasa hampa.

Beginikah cara kerja hubungan antar manusia? Ada ketika bersama, dan lenyap ketika jarak memisahkan?

Benar begitu?

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Twitter