3 idiots (2009)

“Really great movie!! Must recommended watch!” – Yessica Olivia

3 idiots, mengisahkan tiga orang pelajar yang kuliah bidang insinyur di universitas terbaik India. Dari ketiga orang sahabat ini, ada satu dari antara mereka mampu mengubah hidup mereka. Dia mengajarkan bagaimana kita sebenarnya mampu “memilih” jalan hidup kita sendiri, apa yang kita cintai dan apa yang kita berani untuk perjuangkan. Dia membawa kedua temannya untuk menyadari bagaimana seharusnya menjalani hidup ini. Bagaimana berani untuk keluar dari kotak yang selama ini mengurung kita, entah karena tekanan dari keluarga ataupun masyarakat sekitar. Sangat-sangat menginspirasi!!

 

Malam weekend kemarin, karena lagi nganggur, saya pun mengisi

waktu dengan hobi: nonton film, hehehe. Karena saya punya banyak sekali stok film di laptop, saya pun memutuskan untuk nonton mulai dari list abjad yang paling atas. Nah, karena pengurutan angka diluar abjad, maka film dengan “huruf” awal angka berada paling awal sendiri. Disitulah saya nemuin 3 idiots. Kalau diingat-ingat, perjuangan saya untuk menonton film ini ada sejarahnya sendiri. Sebenarnya, saya sudah punya film ini itu dari lamaaaa sekali, kira-kira 2 tahun yang lalu. Nah, waktu dulu mau nonton, saya menyadari bahwa subtitlenya nggak pas. Setelah nyari dan donlod sana-sini untuk subtitle lain masih saja nggak nemu yang cocok, akhirnya saya nyerah. Film itu terlantar.

 

Lalu kira-kira 3 bulan yang lalu, setelah denger pertanyaan dari temen apa saya sudah nonton 3 idiots atau belum, saya pun teringat. Semangat pun kembali berkobar. Perjuangan saya dua hari dua malam, tanya temen-temen sana-sini, nyari subtitle yang pas, hingga donlod ulang film itu, sampai-sampai beberapa temenku bantu cari film itu juga, tetep aja gak nemu. Pegelnya minta ampun. Masih mending kalo ngomongnya inggris, hitung-hitung bisa sekalian latihan listening. Lha ini, film India. Kagak ngerti sama sekali bahasanya. Hopeless.

 

Eh, pucuk dicinta ulampun tiba. Pas lagi ngobrol-ngobrol sama temen lama, ternyata dia dengan mudahnya ngasi link youtube. Gila, ternyata film ini ada di youtube! Full movie with english subtitle! Ya ampunnn, nggak kepikiran sama sekali kalo ada di youtube. Ckckck.. Meskipun akhirnya seneng bisa dapet film itu, tetep aja gak bisa langsung nonton. Alasan klise: sibuk kuliah.

 

Sampai akhirnya kemarin weekend ini, saya nonton film ini. Film ini merupakan film India (bollywood) pertama yang saya tonton full, diSUTRADARAi oleh Rajkumar Hirani, dan diisi oleh PEMAIN UTAMA dari 3idiots adalah Aamir Khan (sebagai ‘Rancho’ Shamaldas Chanchad), R. Madhavan (sebagai Farhan Qureshi), dan Sharman Joshi (sebagai Raju Rastogi). Dengan PEMAIN PENDUKUNG yang berperan, antara lain Kareena Kapoor (sebagai Pia), Boman Irani (sebagai Viru Sahastrabudhhe) dan Omi Vaidya(sebagai Chatur ‘Silencer’ Ramalingam). Sekedar sipnosis saja:

 

-Two friends are searching for their long lost companion. They revisit their college days and recall the memories of their friend who inspired them to think differently, even as the rest of the world called them “idiots”- (quote dari IMDb).

 

Komen pribadi dari saya nih, ALUR CERITA film ini sangat mudah dimengerti. Meskipun ada beberapa kali peristiwa flashback, penonton tidak dibuat bingung, dan dapat mengikuti cerita dengan mudah. Pemisahan antara peristiwa saat ini dengan peristiwa flashback sangat jelas, sehingga film ini enak untuk ditonton. Nggak hanya supaya dibuat gak bosan, tapi menggunakan alur flashback memang menarik. Penonton dibuat penasaran.

 

Dari segi ISI CERITA, sangat sangat sangat dan very very very bagusss banget. Kenapa? Film ini, sungguh menginspirasi. Mulai dari tentang kehidupan, cita-cita, persahabatan, hingga masalah asmara, masing-masing memiliki pesan moral yang menyentuh dan mampu membuka pikiran kita yang sangat “tua” ini. Saya katakan pikiran yang tua, karena sebenarnya kita ini hidup dan berkembang karena warisan pengetahuan yang sudah sangat tua, mulai dari pendidikan formal maupun informal, semuanya diajarkan secara turun-temurun dan dengan tanpa sadar, sebenarnya kita telah menjadi “mesin”, yang hanya hidup dalam arus dan tidak pernah tau siapa diri kita ini sebenarnya, tidak pernah tau apa yang diri inginkan, dan tidak pernah bisa tau karena sudah terkurung dalam kotak, yang tak pernah bisa out of the box. Tak pernah bebas, karena kita dibentuk menjadi robot, yang tanpa sadar dibutakan dalam tekanan, dalam tradisi, dalam aturan masyarakat, bahkan dalam aturan keluarga. Film ini sangat saya rekomendasikan bagi kamu yang menyukai drama komedi, dimana didalamnya nggak hanya dibuat ngakak untuk hiburan semata, namun kamu juga dapat sesuatu. Sesuatu yang menginspirasi, sesuatu yang mampu memberikan semangat dan juga (mudah-mudahan) mampu membuat hidup kamu ke arah yang positif. Lebih spesifik lagi, bagi kalian yang kuliah di bidang Engineering atau Science, mungkin akan lebih match dengan kisah hidup kalian. Jujur saja, film ini gak hanya bikin orang menitikkan air mata, tapi saya jadi banjir air mata! Bener-bener film yang bagussss bangettt!

 

PENOKOHAN dalam film ini sangat pas, dimana masing-masing peran mampu memerankan karakternya masing-masing secara natural, dan menghayatinya seperti dalam kejadian yang familiar di sekitar kita, kejadian sehari-hari. Mulai dari 3idiots yang menjadi peran utama, mereka digambarkan sebagai manusia biasa apa adanya (bahkan tergolong sederhana), dengan karakter pribadi yang sangat pas dengan karakter anak kuliahan, mereka mampu mengekspresikan bagaimana menjadi nasib anak kuliahan dengan budget minim, stress karena ujian, persaingan ketat, kebencian dengan dosen dan kepala sekolah, hingga kenakalan-kenakalan yang dilakukan dengan gila, menambah unsur komedi dalam film ini. Nggak hanya itu, peran antagonis yang diperankan juga mampu mengekspresikan karakter “kejam dan kolotnya” dengan natural dan masuk akal, meski ada beberapa adegan yang agak dilebih-lebihkan, sekali lagi, untuk mendukung kekomedian. Tokoh yang menarik perhatian saya tentu saja pemeran utamanya, Aamir Khan. Pertama kali lihat, saya nggak percaya dia adalah orang India, karena mukanya yang menurut saya tidak begitu India. Selain cakep (hahaha), aktingnya saya akui patut diacungi jempol. Dia memang pantas menjadi peran utama yang paling utama (dari 3idiots ini, dia adalah inti dari film). Sifat dan karakter yang dimainkan sungguh menggelitik dan bikin gemas, karakter favorit saya. Tindakan, ekspresi, dan mimiknya sangat pas. Apalagi kalau dia lagi nunjukin ekspresi lagi mikir nyari akal, tampang innocent-nya itu gemesin banget, hahaha. Seperti Sherlock Holmes, karena kecerdasannya, seringkali ulah yang dibuat bikin orang geleng-geleng kepala karena sangat kreatif, lucu, gila, bikin orang gregetan, tapi masuk akal. Sikap idealisnya melawan rasionalitasnya. Apa yang kelihatan nggak masuk akal, bisa dilakukannya dengan cara yang gila, benar-benar melawan realitas yang ada, tapi memang sebenarnya masuk akal juga untuk dilakukan. Itulah yang disebut berpikir atau bertindak out of the box. Menjadi yang paling antik dari yang lain (dalam arti positif), tidak peduli meski seluruh dunia mengganggapnya idiot. Karakter yang diperankan benar-benar keren, dan bikin iri saya, hehehe. Kebebasannya, keberaniannya, kekreatifannya. Bikin jatuh cinta!

 

*nb: ternyataaaaa, gak nyangka banget, Aamir Khan itu aslinya udah tua. Waktu dia main 3idiots di tahun 2009 itu, umurnya udah 44 tahun! Astagaaaa!!!! >,< Dan kerennya, dia masih cocok buat meranin jadi anak kuliahan! Bener-bener awet muda itu orang. *berdecak kagum*

 

Untuk SETTING cerita, tempat yang diambil adalah India, di kampus, ‘asrama’, rumah, pesta, perjalanan luar kota dengan pemandangan padang pasir, rumah sakit, dsb. Standar sih, karena memang film ini film drama dengan kejadian sehari-hari. Sedangkan untuk MUSIK, yahhhhhh, plus minus. Saya suka syairnya, karena sarat dengan makna dan memang sesuai dengan isi film. Tapiiiiiiii, yahhh, yang bikin agak “alay” adalah ciri khas tari-tarian India yang menurut selera saya kurang cocok karena berlebihan dan lucu. Masa di tengah-tengah cerita di kampus tiba-tiba bisa nari-nari bareng di kamar mandi, dsb, hahaha. Emang komedi sih, tapi, aduu, gak bisa bayangin yang jadi pemainnya, mualu banget kalo aku yang disitu, hahahaha.

 

Bagi kamu yang sudah pernah nonton film ini, sebenarnya saya punya beberapa pertanyaan yang mengganjal. Bagi yang belum nonton, mending baca sampai disini saja, nonton dulu filmnya, baru baca lagi lanjutan tulisan ini, hehehe. Gak seru kalau baca duluan. Karena menyangkut isi dan ending cerita. Oke?

 

***

 

Ini dia pertanyaan saya:

1. Di ending, kenapa tetep gak dijelasin, kenapa si ‘Rancho’ menghilang dan gak pernah kasi kabar ke temen-temennya? Kalau takut ketahuan, toh sebenarnya dia juga tau, kalau 2 idiotnya juga emang bakal nyariin dia dan bakal emang ketahuan. Apalagi sama si Pia, kan kalo uda terlanjur nikah, malah tambah sayang.. >,<

2. Si Farhan, istrinya siapa? Beneran sama Raju’s sister kah? Gak dicritain di sana. Meskipun gak begitu penting untuk jalan cerita, tapi tetep jadi pertanyaan buat saya, hehehe.

3. Waktu foto bersama, yang lain pakai hem warna cerah, tapi cuma Rancho aja yang pake kaos merah menyala. Serasa terlalu disengaja.

4. Jika Wangdu sangat terkenal seperti itu, seharusnya mereka tau. Zaman dimana disana sudah ada hape canggih (Chatur), internet, dan webcam. Mereka hidup di bidang Engineering, harusnya mereka aware donk dengan orang yang terkenal di bidangnya. Mungkin kalau Farhan dan Raju nggak tau, masih masuk akal. Tapi Chatur? Dia yang pertama tau Wangdu untuk transaksi bisnisnya. Seharusnya dia tau donk siapa Wangdu itu, seperti apa orangnya.

 

BEST QUOTE:

“Sir, I wasn’t teaching you Engineering. I was teaching you… how to teach.”

-Rancho

 

OTHER GREAT QUOTES:

“Life is a race. If you don’t run fast, you’ll get trampled.” -Viru

“Life begins with murder. That’s nature. Compete or die.” -Viru

“He was different. He challenged conventions at every stage. A free-spirited bird had landed in Virus’ nest. We were robots, blindly following our professors’ commands. He was the only one who was not a machine” -Farhan

“Lifelong I lived. The life of another. For just one moment… let me live as I” -Joy

“You scared easily, bro. Take your hand, put it over your heart, and say, ‘Aal izz well’. This heart scares easily. You have to trick it. However big the problem, tell your heart, ‘All is well, pal’.” “Doesn’t it solve the problem?” “No. But you gain courage to face it.” – Conversation between Raju and Rancho

“If the timid heart with fear is about to die. Then con it bro, with this simple lie. Heart’s an idiot, it will fall under that spell” -Rancho

“Engineers are a clever bunch. They haven’t made a machine to measure mental pressure. If they had, all would know, this isn’t suicide…it’s murder” -Rancho

“Here they don’t discuss new ideas or inventions. They discuss grades, jobs, settling in the USA. They teach how to get good scores. They don’t teach Engineering” -Rancho

“Now rewind our life in one minute. When I asked this question, were you excited? Curious? Thrilled that you’d learn something new? Anyone? No. You all got into a frantic race. What’s the use of such methods, even if you come first. Will your knowledge increase? No, just the pressure. This is a college, not a pressure cooker. Even a circus lion learns to sit on a chair in fear of the whip. But you call such a lion ‘well trained’, not ‘well educated’.” -Rancho

“Sir, I wasn’t teaching you Engineering. I was teaching you… how to teach. And I’m sure one day you’ll learn, because unlike you, I never abandon my weak students” -Rancho

“He’s not a human, he’s a price tag. He’ll turn your life into a nightmare of brands and prices” -Rancho

“Run for you life! It’s free advice. Take it or leave it.” -Rancho

“Study to be accomplished, not affluent” -Rancho

“Don’t chase success. Become a good engineer and success will chase you.” -Rancho

“Life for him is just like profit loss statement” -Rancho

“Exams we have many…Dad mostly just one” -Rancho

“We learn a lesson in Human Behavior: Your friend fails, you feel bad. Your friend tops, you feel worse.” -Farhan

“Most of us get college for a degree. But he was in college for the joy of learning. He never cared if he was first or last” -Farhan

“Champ, better stay inside. Out here’s a circus. Follow your heart. If grandpa scares you, put your hand on your heart, and said ‘All is well’.” -Rancho

“Go live your life, son.” – Farhan’s Dad

“It’s too late. People will laugh at me.” “So you will commit suicide? People will gossip briefly, and then they forget. But you will regret on your deathbed. In fear of people, you married this ass” –Conversation between Pia and Raju

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 × 1 =

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Twitter